Sindrom Steven-Johnson (SSJ) merupakan suatu kumpulan gejala
klinis erupsi mukokutaneus yang ditandai oleh trias kelainan pada kulit
berupa eritema, vesikel/ bula, dapat disertai purpura yang mengenai kulit,
selaput lendir orifisium serta mata disertai gejala umum bervariasi dari ringan
sampai berat. Merupakan
kondisi yang jarang terjadi. Namun, lebih sering ditemukan pada wanita dibandingkan
pria 3: 2. Di Indonesia ditemukan 1-6
prt satu juto orang.
Terdapat 4 kategori etilogi dari
penyakit ini yaitu Infeksi, Drug induced, keganasan dan idiopatik. Berikut adalah bebenrapa obat yang paling
sering menimbulkan SSJ
Pathogenesis dari penyakit ini belum jelas
namum sering dihubungkan dengan reaksi alergi tipe III dan IV. Jadi SSJ merupakan
penyakit hipersensitivitas yang diperantarai oleh kompleks imun yang mungkin
disebabkan oleh beberapa jenis obat, infeksi virus, dan keganasan.
Gejala Klinis yang ditimbulkan berupa
a.
Kelainan kulit
Lesi dimulai berupa makula yang berkembang menjadi
papula, vesikula, bullae, dan plak urtikaria. Daerah kulit yang terkena akan terasa sakit. Pada beberapa
orang, rambut dan kuku rontok.
b.
Kelainan selaput lendir di
orifisium
Kelainan selaput lendir yang
tersering adalah mukosa mulut (100%), kemudian disusul oleh kelainan di lubang
alat genital (50%), sedangkan di lubang hidung (8%), dan anus (4%).
c.
Kelainan mata
Kelainan mata, merupakan 80%
diantara semua kasus, yang tersering ialah konjungtivitis kataralis.
Diagnosa
banding dari SSJ ini adalah NET dan SSSS
Komplikasi tersering adalah bronkopneumonia, sekitar 16%.
Komplikasi lain ialah kehilangan cairan/ darah, gangguan keseimbangan
elektrolit dan syok, pada mata dapat terjadi ulserasi kornea, uveitis anterior,
kebutaan karena gangguan lakrimasi. Pada gastroenterologi teriadi esofageal
striktur, pada genitourinari dapat terjadi nekrosis tubular ginjal, gagal
ginjal, jaringan parut pada penis, vagina stenosis, dan pada kutaneus
terdapat jaringan parut dan deformitas
kosmetik. Infeksi dapat kambuh karena
penyembuhan ulserasi yang lambat.
Pasien harus ditangani dengan
perhatian khusus pada jalan nafas dan stabilitas hemodinamik, status cairan,
luka/perawatan luka bakar, dan kontrol nyeri. Menghentikan penggunaan
obat-obatan yang mungkin menyebabkan hal itu adalah hal yang paling penting dalam
mengobati SJS. Karena sulit untuk menentukan mana obat yang dapat menyebabkan
masalah tersebut.
Obat-obatan yang
biasa digunakan dalam pengobatan SJS meliputi:
- Obat nyeri untuk mengurangi ketidaknyamanan
- Antihistamin untuk meredakan gatal
- Antibiotik untuk mengendalikan infeksi, bila diperlukan
- Steroid topikal untuk mengurangi peradangan kulit.
SSJ merupakan penyakit dengan morbiditas yang tinggi, yang
berpotensi mengancam nyawa. Tingkat mortalitas adalah 5%, jika ditangani dengan
cepat dan tepat, maka prognosis cukup memuaskan.
Nilai SCORTEN merupakan sejumlah variable yang digunakan untuk meramalkan
faktor risiko terjadinya kematian pada SSJ dan dan juga pada TEN.
Skor SCORTEN
Faktor
prognosis
|
Skor
mortalitas
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar