Ok, sudah lama tidak memb uat postingan di blog ini. Kali ini saya ingin membahas mengenai pantai padang di bawah kepemimpinan walikota padang Mahyeldi.
Pantai Padang atau bisa dibilang "Taplau" (tapi lauik) adalah salah satu objek wisata andalan dari kota padang. Pantai ini terletak pada kawasan padat perkotaan di Kecamatan Padang Barat, dan membentang dari daerah Purus hingga muara Batang Arau. Pantai ini berjarak kurang lebih 23 km dari Bandar Udara Internasional Minangkabau atau 30 menit perjalanan darat dengan mobil. Mengawali tahun 2015, kawasan Pantai Padang termasuk 10 kawasan bebas sampah yang dilindungi oleh Perda Nomor 21 tahun 2012 (wikipedia, 2016).
Pantai Padang atau bisa dibilang "Taplau" (tapi lauik) adalah salah satu objek wisata andalan dari kota padang. Pantai ini terletak pada kawasan padat perkotaan di Kecamatan Padang Barat, dan membentang dari daerah Purus hingga muara Batang Arau. Pantai ini berjarak kurang lebih 23 km dari Bandar Udara Internasional Minangkabau atau 30 menit perjalanan darat dengan mobil. Mengawali tahun 2015, kawasan Pantai Padang termasuk 10 kawasan bebas sampah yang dilindungi oleh Perda Nomor 21 tahun 2012 (wikipedia, 2016).
Foto : Padang IORA ( sumber : Beritasumbar.com )
Pantai padang sekarang ini sudah menjadi tempat hits bagi orang untuk berwisata karena sudah mulai tertata rapi dan elok di pandang mata. Jika di bandingkan 5-6 tahun lalu, pantai ini sangat berantakan. Cafe-cafe liar dan tenda ceper berserakan di pantai ini layaknya sampah yang berserakan di tepi pantai. Sangat tidak terurus dan tidak pantas dijadikan objek wisata (pendapat pribadi). Namun pantai padang kini sudah berbenah dan semakin cantik. Cafe-cafe liar sudah dipindahkan dan diberikan tempat yang layak di dekat danau cimpago dan tidak lagi mengganggu pemandangan pantai. Rumah makan - rumah makan pun tak luput dari pengusuran sehingga pantai padang kini sudah bisa di anggap sebagai objek wisata.
Taman dan monmumen Padang IORA menjadi landmark dari pantai padang ini. menjadikan tempat yang pantas untuk mengabadikan perjalanan jika berkunjung ke padang. Namun, perlu pembaca ketahui kalau di tempat wisata ini bukan suatu hal yang aneh jika terjadi pemalakan berkedok biaya parikir di tempat ini. Pengalaman pribadi saya, saya pernah di minta uang 3.000 rupiah untuk 1 kali parkir di pantai ini. Apakah yang meminta adalah tukang parkir liar? tidak. Petugas parkir resmi yang meminta tarif tersebut, padahal menurut aturannya sepeda motor harusnya di hargai 1.000 rupiah untuk 1 kali parkir dan mereka tidak akan memberikan anda karcis tanda anda telah membayar pakir. Dan jika anda meminta karcis maka mereka akan memberikan karcis bekas yang telah usang untuk anda ( hehe..).
Btw, baru-baru ini ada petugas parkir nakal yang meminta supir bus parawisata untuk membayar 30.000 rupiah untuk 1 kali parkir padahal aturannya hanya 5.000 rupiah. Sang sopir memfoto barang bukti berupa kertas memo berisi pernyataan kalau parkir bayar parkir 30.000 rupiah berserta tanda tangan si tukang parkir (:ngakak) serta foto id tukang parkir dan mengupload hal tersebut ke sosial media. Alhasil sang tukang parkir pun di pecat dari pekerjaannya.
Btw, baru-baru ini ada petugas parkir nakal yang meminta supir bus parawisata untuk membayar 30.000 rupiah untuk 1 kali parkir padahal aturannya hanya 5.000 rupiah. Sang sopir memfoto barang bukti berupa kertas memo berisi pernyataan kalau parkir bayar parkir 30.000 rupiah berserta tanda tangan si tukang parkir (:ngakak) serta foto id tukang parkir dan mengupload hal tersebut ke sosial media. Alhasil sang tukang parkir pun di pecat dari pekerjaannya.
___________________________________________________________________________________
For berita :
Muspika Padang Barat Pecat Juru Parkir Nakal
PADANG-Oknum petugas parkir yang memalak pengunjung di obyek wisata Pantai Padang dipecat. Pemecatan tersebut dilakukan Camat, Kapolsek dan Danramil (Muspika) Padang Barat selaku koordinator pengelola parkir di kawasan tersebut.
”Kami memberhentikan saudara Ade Nofrianto karena tindakannya meminta uang parkir kepada pengunjung melebihi ketentuan," kata Camat Padang Barat Arfian usai rapat terkait parkir bersama Dinas Pariwisata, Dinas Perhubungan dan Muspika di Kantor Camat Padang, Jumat (11/3).
Menurut Arfian, memungut retribusi parkir melebihi ketentuan sama dengan pemalakan. Hal itu merusak citra parwisata, karena pengunjung akan merasa tidak nyaman.
”Jika pengunjung merasa dipalak tentu hal itu berdampak buruk terhadap citra pariwisata kita," sebutnya.
Dikatakan Arfian, selain memecat oknum juru parkir yang nakal tersebut, pihak Dinas Patiwisata, Dinas Perhubungan dan Muspika Padang Barat akan menyampaikan maaf terhadap pengunjung dan perusahaan travel yang menjadi korban.
Muspika Padang Barat Pecat Juru Parkir Nakal
PADANG-Oknum petugas parkir yang memalak pengunjung di obyek wisata Pantai Padang dipecat. Pemecatan tersebut dilakukan Camat, Kapolsek dan Danramil (Muspika) Padang Barat selaku koordinator pengelola parkir di kawasan tersebut.
”Kami memberhentikan saudara Ade Nofrianto karena tindakannya meminta uang parkir kepada pengunjung melebihi ketentuan," kata Camat Padang Barat Arfian usai rapat terkait parkir bersama Dinas Pariwisata, Dinas Perhubungan dan Muspika di Kantor Camat Padang, Jumat (11/3).
Menurut Arfian, memungut retribusi parkir melebihi ketentuan sama dengan pemalakan. Hal itu merusak citra parwisata, karena pengunjung akan merasa tidak nyaman.
”Jika pengunjung merasa dipalak tentu hal itu berdampak buruk terhadap citra pariwisata kita," sebutnya.
Dikatakan Arfian, selain memecat oknum juru parkir yang nakal tersebut, pihak Dinas Patiwisata, Dinas Perhubungan dan Muspika Padang Barat akan menyampaikan maaf terhadap pengunjung dan perusahaan travel yang menjadi korban.
Sumber : Facebook humas padang
__________________________________________________________________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar